Pilihhiro.com – Calon Wakil Wali Kota Medan, Yasyir Ridho Loebis, melakukan blusukan ke Pasar Pringgan pada Kamis (10/10), untuk mendengarkan langsung keluhan para pedagang. Dalam kunjungannya, Yasyir Ridho disambut hangat oleh para pedagang dan masyarakat setempat. Sebagai tanda kehormatan, ia diulosi dan diberi sajian khas pulut kuning, simbol penghormatan di budaya Batak.
Namun, di balik sambutan tersebut, para pedagang menyampaikan berbagai keluhan, terutama terkait penurunan daya beli masyarakat yang berdampak pada berkurangnya jumlah pedagang di pasar tersebut. Menurut keterangan dari Ketua P4B Pasar Pringgan, Syafri Yusup, jumlah pedagang yang sebelumnya mencapai 800 orang kini hanya tersisa sekitar 200 pedagang. Penurunan ini membuat banyak kios kosong dan pedagang terpaksa hengkang karena tidak mampu bertahan.
“Daya beli masyarakat yang terus menurun membuat banyak pedagang gulung tikar. Kondisi pasar juga semakin memprihatinkan, apalagi dengan atap yang bocor. Pedagang-pedagang yang berada di luar pun butuh perhatian, mereka harusnya bisa masuk ke area pasar agar lebih tertata dan terlindungi,” ujar Syafri Yusup.
Yasyir Ridho yang didampingi oleh Dewan Pembina P4B Suwarno, Ketua P4B Mester Harahap, Sekretaris Umum P4B Budiman Sitepu, serta Ketua DPD P4B Medan Siswarno, menyimak dengan serius setiap keluhan yang disampaikan pedagang. Selain masalah penurunan daya beli, para pedagang juga meminta agar akses jalan ke pasar lebih mudah dengan dibukanya akses langsung dari Gedung Mal Pelayanan Publik. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan dan perputaran ekonomi di pasar.
“Kami berharap ada kebijakan yang memperhatikan kondisi pasar tradisional seperti Pasar Pringgan. Salah satu yang sangat mendesak adalah memperbaiki akses jalan. Jika akses dibuka dari Mal Pelayanan Publik, ini akan mempermudah masyarakat untuk berbelanja di sini,” tambah Syafri Yusup.
Menanggapi keluhan tersebut, Yasyir Ridho menyatakan akan memperjuangkan nasib para pedagang jika dirinya dan Hidayatullah terpilih dalam Pilkada Medan 2024. Ia memahami bahwa pasar tradisional adalah tulang punggung ekonomi rakyat kecil yang harus terus dilestarikan.
“Pasar tradisional seperti Pasar Pringgan harus kita jaga dan revitalisasi. Penurunan daya beli ini adalah dampak dari situasi ekonomi yang lebih luas, dan kami akan berupaya mencari solusi agar daya beli masyarakat bisa kembali naik. Kami juga akan berfokus pada perbaikan infrastruktur pasar agar pedagang bisa berdagang dengan aman dan nyaman, serta membuat pasar ini lebih layak bagi para pembeli,” kata Yasyir Ridho.
Ia juga menekankan bahwa aksesibilitas pasar harus ditingkatkan agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat. “Pembukaan akses jalan dari Gedung Mal Pelayanan Publik bisa menjadi solusi untuk menarik lebih banyak pembeli. Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memprioritaskan hal ini,” lanjut Yasyir.
Dengan dukungan dari P4B (Persatuan Pedagang Pasar Pringgan), Yasyir Ridho berharap bahwa revitalisasi Pasar Pringgan akan segera terwujud dan pedagang kembali bisa merasakan perbaikan ekonomi yang signifikan. Blusukan Yasyir Ridho diakhiri dengan foto bersama para pedagang dan pengurus P4B sebagai bentuk komitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan pedagang kecil di Medan. (*)