Pilihhiro.com – Masalah banjir di Kota Medan menjadi perhatian serius calon Wakil Wali Kota Medan, Yasyir Ridho Loebis, MSP. Menurutnya, permasalahan ini seharusnya sudah bisa diantisipasi dengan pemahaman teknis dan sinergi antar-pemerintahan. Yasyir menegaskan bahwa penanganan banjir bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagaimana kepala daerah memahami dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Dari dulu hujan turun dan drainase sudah ada, tapi banjir tidak separah sekarang. Selain karena perilaku masyarakat yang tidak menjaga infrastruktur, pemerintah juga kurang memahami situasi Medan dengan baik,” ungkap Yasyir, Jumat (13/9/2024) di Medan.
Sebagai anggota DPRD Sumut selama dua periode, Yasyir menyoroti pentingnya memiliki data yang akurat dan terus diperbarui terkait kondisi infrastruktur. Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa Pemko Medan mungkin tidak memiliki data yang memadai, sehingga tidak dapat menangani banjir dengan efektif.
Pentingnya Koordinasi dan Perencanaan Drainase yang Tepat
Menurut Yasyir, banjir adalah masalah umum di kota-kota besar, terutama karena daya serap air tanah berkurang akibat pembangunan yang masif. Namun, masalah ini bisa diminimalisir dengan perencanaan drainase yang baik dan komprehensif. Yasyir menekankan pentingnya air hujan yang turun di wilayah selatan kota dialirkan dengan baik melalui sistem drainase ke sungai dan akhirnya bermuara ke laut.
“Saat ini, banyak drainase yang dibangun tanpa memperhitungkan elevasi. Di beberapa wilayah, terutama di dataran tinggi, air justru terperangkap karena elevasi drainase di wilayah selatan lebih rendah dibandingkan di utara. Ini menyebabkan air tidak bisa mengalir dan akhirnya terjadi banjir,” jelas Yasyir.
Ia juga mengkritisi kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota dalam menangani infrastruktur. Padahal, menurutnya, sudah ada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang bisa dijadikan pedoman untuk pembangunan yang lebih terpadu.
“Seharusnya ada sinergi antar-pemerintah untuk memastikan proyek-proyek drainase terhubung dengan baik dan memiliki perhitungan teknis yang benar. Tapi kenyataannya, masing-masing pemerintah menjalankan proyek sendiri-sendiri tanpa koordinasi,” tegasnya.
Yasyir menyarankan agar dilakukan pengerukan dan pelebaran parit serta sungai yang sudah dangkal dan menyempit. Selain itu, ia menekankan perlunya pendekatan pembangunan yang lebih berorientasi pada solusi jangka panjang.
Komitmen Yasyir untuk Kota Medan
Ketika ditanya tentang pencalonannya sebagai Wakil Wali Kota Medan, Yasyir Ridho menjelaskan bahwa sebagai putra asli Medan, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam membangun kotanya. Latar belakangnya sebagai Ketua DPD KNPI Sumut dan pendidikannya di bidang Teknik Sipil menjadi modal penting dalam memahami permasalahan kota, khususnya di sektor infrastruktur.
“Medan adalah kota tempat saya lahir dan besar. Pengalaman dan pendidikan saya memungkinkan saya untuk memahami permasalahan yang ada di kota ini, termasuk masalah banjir. Saya yakin, salah satu cara untuk mencari solusi adalah dengan terlibat langsung dalam pemerintahan,” kata Yasyir.
Jika terpilih, Yasyir berkomitmen untuk fokus pada peningkatan SDM aparatur pemerintah, agar lebih mampu melayani masyarakat dengan baik. Baginya, Medan memerlukan pemimpin yang bukan hanya paham kondisi kota, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata terhadap berbagai masalah yang dihadapi, termasuk banjir.
“Saya tahu permasalahan ini, dan saya memiliki latar belakang yang tepat untuk menanganinya. Oleh karena itu, saya mengajak warga Medan untuk tidak salah memilih pemimpin. Pilih yang mengerti kondisi Medan dan mampu memberikan solusi nyata,” pungkas Yasyir Ridho.(*)