Strategi 3 Paslon Pilkada Medan untuk Atasi Pengangguran, HIRO Usung Pendekatan Kolaboratif

Pilihhiro.com – Debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan berlangsung dengan meriah pada Jumat (8/11/2024) di Hotel Four Points, Jalan Gatot Subroto.

Dalam ajang tersebut, tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tampil untuk menyampaikan program dan strategi mereka, khususnya dalam mengatasi isu pengangguran di Kota Medan.

Ketiga pasangan ini adalah Rico Waas-Zakiyuddin (nomor urut 1), Prof. Ridha Dharmajaya-Abdul Rani (nomor urut 2), dan Hidayatullah-Yasir Ridho, yang dikenal dengan singkatan HIRO (nomor urut 3).

Pada salah satu sesi, yaitu sesi kelima, pasangan Ridha-Abdul memanfaatkan kesempatan untuk menyoroti tingginya angka pengangguran di Kota Medan.

Abdul Rani mempertanyakan bagaimana program dan upaya pasangan calon lain untuk menangani pengangguran yang justru meningkat dalam lima tahun terakhir, meskipun Medan memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai ibu kota provinsi.

Hidayatullah, yang mendapat giliran pertama untuk menjawab, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya pendekatan yang lebih terarah dan menyeluruh dalam menciptakan lapangan kerja.

Menurutnya, Medan sebagai kota besar memiliki kawasan industri yang bisa menjadi andalan dalam menyerap tenaga kerja lokal.

Namun, masalah pengangguran muncul karena ketidaksesuaian antara kemampuan masyarakat dengan kebutuhan industri yang ada.

“Kita harus pastikan kemampuan masyarakat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri. Program pelatihan yang tepat sasaran adalah kunci. Dengan pelatihan yang cocok, masyarakat kita bisa langsung terserap ke lapangan kerja. Ini adalah cara praktis dan efektif untuk menjawab masalah pengangguran,” ujar Hidayatullah, menunjukkan kepercayaannya bahwa solusi yang tepat dimulai dari pemahaman terhadap kebutuhan industri.

Hidayatullah juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah kota dengan berbagai sektor industri untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat Medan. Menurutnya, sebagai ibu kota provinsi, Medan memiliki banyak perusahaan yang siap berkolaborasi jika pemerintah menunjukkan komitmen yang kuat.

Pasangan nomor urut satu, Rico Waas, berbicara tentang perlunya meningkatkan keterampilan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan bersertifikasi.

Ia juga mengusulkan untuk mendorong pertumbuhan industri kecil yang bisa bersaing di tingkat nasional, mengingat ketergantungan masyarakat Medan terhadap produk luar kota.

Setelah mendengarkan tanggapan dari kandidat lain, Hidayatullah menambahkan kritik konstruktif, menyoroti bahwa inti permasalahan pengangguran di Medan adalah kurangnya kesungguhan dari kepemimpinan sebelumnya dalam mencari solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi yang ada.

Dengan kolaborasi dan keterlibatan semua sektor, Hidayatullah yakin bahwa isu pengangguran dapat diatasi.

“Sebagai ibu kota provinsi, banyak sekali perusahaan yang berkembang di sini. Dengan kolaborasi yang tepat, kita bisa lebih mudah menangani pengangguran. Inilah yang akan kami bawa jika terpilih nanti, sebuah solusi yang tidak hanya menuntaskan, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Medan,” tutup Hidayatullah dengan penuh keyakinan.

HIRO menyampaikan bahwa jika terpilih, program pemberdayaan dan pelatihan yang berbasis kebutuhan industri akan menjadi prioritas mereka.

Dengan pendekatan kolaboratif, pasangan ini yakin dapat menciptakan Medan yang lebih produktif, memberikan kesempatan kerja yang lebih luas, serta menjadikan industri lokal sebagai salah satu pilar ekonomi Medan.

Debat ini menjadi ajang penting bagi warga Medan untuk mengetahui visi dan program dari masing-masing pasangan calon.

Dukungan dari warga, menurut HIRO, akan menjadi kekuatan besar dalam membangun Medan yang lebih maju, produktif, dan sejahtera bagi semua warganya. (*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*