Pilihhiro.com – Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Kota Medan terus menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan limbah yang kian kompleks. Dengan populasi lebih dari 2,4 juta jiwa, Medan menghasilkan ribuan ton sampah setiap harinya. Pengelolaan limbah yang belum optimal, disertai pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi yang pesat, memperburuk masalah pencemaran lingkungan di kota ini.
Meski upaya pengelolaan limbah sudah dilakukan oleh pemerintah, seperti pengumpulan sampah yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, masalah pembuangan sembarangan oleh masyarakat masih menjadi sorotan utama. Menurut Dr. Hafizul Khair, Ahli Teknik Lingkungan dari Universitas Sumatera Utara, sebagian besar sampah dari rumah tangga belum dikelola dengan benar. “Sampah yang terkumpul setiap harinya mencapai ribuan ton, tetapi kebanyakan masih dibuang sembarangan ke sungai atau lahan kosong,” ungkapnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hafizul bersama tim menemukan bahwa 61,35% dari total sampah rumah tangga di Medan adalah sampah organik yang bisa dikomposkan, namun kenyataannya hanya sebagian kecil yang diolah. Sementara itu, 28,70% sampah terdiri dari plastik dan bahan yang bisa didaur ulang, namun masih belum dikelola secara sistematis. Timbulan sampah yang terus bertambah setiap tahun diprediksi akan mempercepat penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, sehingga diperlukan solusi segera.Tanggapan HIRO: Solusi Berkelanjutan untuk Pengelolaan Limbah**
Menanggapi tantangan tersebut, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Hidayatullah dan Yasyir Ridho Loebis (HIRO), menawarkan solusi konkret melalui program *Medan Bersih dan Berdaya*. Program ini dirancang untuk memadukan pendekatan teknologi, pemberdayaan masyarakat, serta manajemen limbah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama HIRO adalah memaksimalkan konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) dalam pengelolaan sampah kota. “Kami menyadari bahwa masalah limbah tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang perubahan pola pikir masyarakat,” ujar Hidayatullah. Oleh karena itu, HIRO berkomitmen untuk memperkuat edukasi kepada warga mengenai pentingnya mengurangi sampah dari sumbernya, termasuk memilah sampah organik dan non-organik di rumah tangga.
HIRO juga berencana untuk memperluas dan memperbaiki pengelolaan Bank Sampah di seluruh kecamatan. Hingga saat ini, Bank Sampah yang ada di Medan sebagian besar dikelola secara swasta dan masih minim dukungan dari pemerintah. “Kami ingin Bank Sampah menjadi bagian dari sistem ekonomi masyarakat, di mana setiap sampah yang bisa didaur ulang akan menjadi sumber penghasilan bagi warga,” jelas Yasyir Ridho. Dengan Bank Sampah yang dikelola secara profesional dan terintegrasi dengan pemerintah, HIRO berharap tingkat daur ulang sampah di Medan bisa meningkat secara signifikan.
Infrastruktur Pengelolaan Limbah yang Lebih Modern
Selain itu, HIRO juga menyoroti pentingnya modernisasi infrastruktur pengelolaan sampah di Kota Medan. Salah satu langkah yang akan diambil adalah pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis teknologi yang dapat mengolah limbah organik menjadi kompos, serta memanfaatkan limbah non-organik untuk industri daur ulang. “Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan penumpukan sampah di TPA. Harus ada teknologi yang lebih canggih untuk mengelola sampah secara efektif dan ramah lingkungan,” tambah Hidayatullah.
Untuk mendukung hal tersebut, HIRO berencana menggandeng sektor swasta dan komunitas lingkungan dalam pengembangan teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien. Kerja sama ini juga mencakup pelibatan pemulung dalam ekosistem daur ulang, dengan memberikan pelatihan dan akses lebih luas ke industri daur ulang yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.
Kebijakan Terpadu untuk Medan Bebas Sampah
HIRO juga menekankan pentingnya kebijakan terpadu antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. “Pengelolaan sampah harus menjadi prioritas lintas sektor. Selain program 3R dan Bank Sampah, pemerintah juga harus memperketat aturan terkait pembuangan sampah sembarangan dan memberikan insentif bagi masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam pengelolaan limbah,” kata Yasyir Ridho.
Untuk memastikan implementasi yang efektif, HIRO akan memperkuat peran pemerintah kecamatan dalam pengelolaan limbah lokal, serta menambah kendaraan dan fasilitas untuk pengangkutan sampah di berbagai wilayah yang selama ini belum terjangkau. Selain itu, kampanye publik yang masif akan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah.
Menuju Kota Medan yang Lebih Bersih dan Sehat
Melalui pendekatan yang komprehensif ini, HIRO optimis bahwa Medan dapat mengatasi masalah limbahnya dan menjadi kota yang lebih bersih, sehat, dan berdaya. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan kerja sama lintas sektor, HIRO yakin bahwa Kota Medan akan mampu menjadi contoh kota pintar yang tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga lingkungan yang berkelanjutan.
Program Medan Bersih dan Berdaya yang diusung HIRO akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan kota ini untuk mewujudkan visi sebagai kota yang ramah lingkungan, nyaman, dan layak huni bagi seluruh warganya. (*)