Pilihhiro.com – Hari ini, Sabtu, 28 September 2024, Indonesia memperingati Hari Kereta Api Nasional yang ke-75, menandai perjalanan panjang PT Kereta Api Indonesia (KAI) sejak didirikan pada 28 September 1945.
Di tengah peringatan ini, Hidayatullah dan Yasyir Ridho Lubis, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada Medan 2024, menyampaikan ucapan selamat serta harapan mereka untuk masa depan KAI sebagai bagian integral dari pembangunan transportasi nasional yang berkelanjutan.
Hidayatullah mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran dan pegawai PT KAI atas peringatan yang bersejarah ini.
“Selamat Hari Kereta Api Nasional yang ke-75. Sebagai moda transportasi yang telah menyatukan bangsa sejak kemerdekaan, KAI telah menjadi simbol penting dalam memajukan Indonesia. Kami berharap, di masa depan KAI dapat terus memperkuat transportasi ramah lingkungan dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Hidayatullah menekankan pentingnya kereta api dalam membangun konektivitas antarwilayah di Indonesia, terutama dalam mendukung perekonomian daerah-daerah di luar Pulau Jawa, termasuk Sumatera Utara.
“Kami percaya, di Medan dan Sumatera Utara, kereta api memiliki peran strategis dalam mendukung konektivitas, pariwisata, serta distribusi barang dan jasa. Kami berharap ke depan, akan ada lebih banyak pengembangan infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.”
Yasyir Ridho Lubis menambahkan, “Kereta api adalah moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Dalam era perubahan iklim, kita membutuhkan solusi transportasi yang dapat mengurangi emisi karbon dan kereta api adalah salah satu jawabannya. Kami sangat mendukung upaya PT KAI dalam berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya di Medan dan Sumatera Utara.”
Sejarah Kereta Api di Indonesia
Sejarah panjang kereta api di Indonesia dimulai pada masa kolonial Hindia Belanda. Jalur kereta api pertama di Indonesia dibangun pada 17 Juni 1864, menghubungkan Semarang dan Tanggung, yang diresmikan oleh perusahaan swasta Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Jalur ini beroperasi pertama kali pada 10 Agustus 1867, sepanjang 26 km. Dalam beberapa dekade, jalur kereta api diperluas ke berbagai wilayah di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, terutama untuk mengangkut hasil bumi seperti kopi, gula, dan karet ke pelabuhan-pelabuhan.
Namun, masa transisi besar terjadi pada tahun 1945, ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Pada 28 September 1945, para pekerja kereta api Indonesia mengambil alih operasional perkeretaapian dari tangan penjajah Jepang.
Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia dan dijadikan dasar kelahiran PT Kereta Api Indonesia yang kita kenal hari ini.
Sejak saat itu, KAI terus berkembang, memperluas jalur dan meningkatkan kualitas layanan. Di masa modern, KAI mengalami transformasi besar melalui digitalisasi layanan, modernisasi armada, dan pembangunan infrastruktur baru seperti kereta api cepat Jakarta dan Bandung, Whoosh.
KAI juga berperan penting dalam menekan emisi karbon, karena kereta api dianggap sebagai salah satu moda transportasi paling ramah lingkungan dibandingkan kendaraan bermotor atau pesawat.
Harapan untuk Masa Depan Kereta Api Indonesia
Sebagai calon pemimpin Kota Medan, Hidayatullah dan Yasyir Ridho Lubis mengajak masyarakat untuk mendukung keberlanjutan dan perkembangan moda transportasi kereta api di Sumatera Utara, terutama dalam memperluas jaringan yang menghubungkan kota-kota besar di Sumatera. “Kereta api memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka akses bagi pariwisata, dan menciptakan sistem transportasi publik yang lebih baik di Sumatera Utara,” jelas Yasyir Ridho.
Dalam visi pembangunan Medan sebagai kota yang maju, pasangan ini berkomitmen untuk mendukung infrastruktur transportasi yang ramah lingkungan, termasuk mendorong pengembangan jalur kereta api komuter yang lebih efektif. Mereka juga berharap KAI dapat memperluas jangkauan kereta api di Sumatera dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.
Dengan peringatan 75 tahun ini, Hidayatullah dan Yasyir Ridho menegaskan bahwa KAI tidak hanya sekadar perusahaan transportasi, tetapi juga pilar penting dalam membangun konektivitas, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa. “Semoga PT KAI terus berjaya dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia,” tutup Hidayatullah.
Peringatan Hari Kereta Api Nasional ke-75 ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk semakin mendukung keberlanjutan transportasi publik, khususnya kereta api, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan masa depan Indonesia. (*)