Pilihhiro.com – Masalah gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Medan, terutama selama bulan Ramadhan, telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Dalam rangka menekan angka gepeng di jalanan kota, razia rutin dilakukan untuk menangani masalah ini. Namun, upaya penegakan aturan saja dinilai tidak cukup, diperlukan solusi yang lebih mendasar dan berkelanjutan.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Hidayatullah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis (HIRO), memberikan perhatian serius terhadap permasalahan sosial ini. HIRO menilai bahwa pengemis dan gelandangan bukan hanya masalah pelanggaran sosial atau aturan daerah, tetapi juga mencerminkan ketidakmampuan sistem untuk memberikan kesejahteraan yang merata. HIRO menawarkan serangkaian solusi komprehensif yang berfokus pada pengentasan kemiskinan secara menyeluruh, bukan hanya melalui razia.
Solusi Programatik HIRO untuk Menangani Masalah Gepeng
1. Program Mekar Plus
HIRO akan memperkuat program “Mekar Plus” yang memberdayakan kelompok masyarakat, terutama emak-emak dan warga kurang mampu, untuk membangun usaha kecil yang berkelanjutan. Dengan memberikan pelatihan keterampilan dan akses modal, mereka dapat mandiri secara ekonomi dan terhindar dari pilihan untuk mengemis atau menjadi gelandangan.
2. Tebus Uang Sekolah dan Beasiswa
Salah satu faktor yang menyebabkan kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendidikan. Melalui program “Tebus Uang Sekolah” dan “Satu Keluarga Satu Sarjana,” HIRO berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, sehingga anak-anak dari keluarga tidak mampu memiliki peluang yang lebih baik untuk masa depan.
3. Program Kesehatan Inklusif (UHC Plus)
Banyak gelandangan dan pengemis yang juga berjuang dengan masalah kesehatan. HIRO berjanji untuk memperluas cakupan layanan kesehatan melalui program “UHC Plus,” di mana setiap warga Medan berhak mendapatkan akses kesehatan yang layak tanpa terkecuali, termasuk para gepeng.
4. Rehabilitasi Sosial dan Pelatihan Kerja
HIRO menekankan pentingnya rehabilitasi sosial yang berkelanjutan. Setelah proses assessment yang dilakukan oleh dinas terkait, para gepeng akan diarahkan untuk mendapatkan pelatihan keterampilan kerja sesuai dengan potensi mereka. Ini akan membuka peluang mereka untuk bekerja secara formal atau bahkan merintis usaha kecil yang mandiri.
5. Kolaborasi dengan Masyarakat dan Swasta
HIRO juga menilai bahwa peran masyarakat sangat penting dalam penanganan masalah ini. Oleh karena itu, sosialisasi kepada warga tentang pentingnya tidak memberikan uang di jalan akan terus dilakukan. Selain itu, HIRO akan bekerja sama dengan sektor swasta untuk menciptakan program CSR yang membantu para gelandangan dan pengemis agar memiliki kehidupan yang lebih layak.
Tindakan Preventif dan Edukasi Masyarakat
Selain langkah-langkah programatik di atas, HIRO juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat untuk memahami dampak negatif dari memberikan uang di jalan. Edukasi ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih mendukung program rehabilitasi sosial yang ditawarkan pemerintah.
Dengan pendekatan yang holistik dan inklusif, HIRO percaya bahwa masalah gepeng di Medan dapat diatasi secara berkelanjutan. Medan bukan hanya harus bebas dari gelandangan dan pengemis, tetapi juga menjadi kota yang memberikan kehidupan lebih baik dan bermartabat bagi seluruh warganya. (*)