Pilihhiro.com – Kota Medan menjadi saksi atas peluncuran buku “H. Hidayatullah, Religiositas dan Dedikasi Kesejahteraan”, sebuah karya yang memotret perjalanan hidup dan gagasan Hidayatullah, calon Wali Kota Medan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Acara yang berlangsung di Hotel Madani, Jalan Sisingamangaraja, pada Jumat (18/10/2024) tersebut dihadiri oleh para tokoh masyarakat, akademisi, dan simpatisan politik.
Dalam sambutannya, Hidayatullah menyampaikan bahwa buku ini hadir sebagai bentuk manifestasi pemikiran dan dedikasinya untuk membangun Kota Medan yang lebih sejahtera dan adil. Menurutnya, buku ini tidak hanya mengisahkan perjalanan hidupnya, tetapi juga merangkum nilai-nilai yang menjadi landasan perjuangannya dalam dunia politik.
“Buku ini bukan sekadar biografi, tetapi merupakan cerminan dari pemikiran saya yang selama ini diamanahkan untuk berkontribusi kepada masyarakat. Saya berharap buku ini bisa menjadi referensi dan inspirasi, bukan hanya untuk mengenal diri saya, tetapi juga untuk memahami langkah-langkah strategis yang akan saya ambil sebagai calon Wali Kota Medan,” ujar Hidayatullah di hadapan para tamu undangan.
Buku ini ditulis oleh Rezki Saputra Hasibuan, M.Ag, seorang akademisi dan penulis yang dikenal memiliki spesialisasi dalam penulisan studi tokoh. Dalam lima bab, Rezki berhasil mengemas perjalanan hidup Hidayatullah secara mendalam, menggali kiprah politiknya hingga menyelami pemikiran-pemikirannya yang dianggap solutif dalam menghadapi tantangan sosial-ekonomi di Medan.
Isi Buku ‘H. Hidayatullah, Religiositas dan Dedikasi Kesejahteraan’:
1. Bab 1: Latar Belakang
Bab ini menyuguhkan latar belakang kehidupan Hidayatullah sejak masa kecilnya, menggambarkan bagaimana ia tumbuh dalam keluarga yang religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Dari lingkungan ini, karakter Hidayatullah dibentuk, khususnya dalam hal ketekunan, kerja keras, dan kepekaannya terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Bab ini juga menceritakan perjalanan pendidikan Hidayatullah yang membawanya hingga ke kancah politik.
2. Bab 2: Kiprah Sebagai Wakil Rakyat
Di bab ini, pembaca diajak memahami kiprah Hidayatullah selama menjabat sebagai anggota DPR RI. Pengalamannya sebagai legislator dipaparkan melalui sejumlah program dan kebijakan yang ia inisiasi untuk kesejahteraan rakyat, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Rezki memaparkan bagaimana dedikasi Hidayatullah terhadap konstituennya, termasuk bagaimana ia merancang kebijakan yang pro-rakyat, mendengarkan aspirasi masyarakat, dan berusaha menyelesaikan berbagai persoalan.
3. Bab 3: Pemikiran Tentang Pemerataan Pembangunan
Bab ini mengungkap pemikiran Hidayatullah yang progresif dalam hal pemerataan pembangunan, khususnya di Kota Medan. Ia menekankan bahwa kesenjangan sosial-ekonomi hanya bisa diatasi dengan pembangunan yang inklusif dan merata. Hidayatullah melihat perlunya pemerataan akses pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di setiap pelosok kota sebagai upaya untuk menciptakan kesejahteraan yang adil bagi semua lapisan masyarakat.
“Kesenjangan adalah akar masalah yang sering memicu ketidakadilan di kota kita. Pembangunan yang merata, di setiap sektor, menjadi kunci bagi Medan untuk keluar dari masalah tersebut,” tegas Hidayatullah dalam salah satu bagian buku.
4. Bab 4: Tantangan Masyarakat Kota Medan
Pada bab keempat, fokus beralih kepada berbagai tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat Kota Medan, mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga masalah ketimpangan sosial. Hidayatullah menyoroti permasalahan ini sebagai tantangan yang harus segera diatasi oleh pemerintahan yang berpihak kepada rakyat. Pemikiran dan rencananya untuk menanggulangi kemiskinan dijelaskan secara rinci, termasuk strategi-strategi berbasis pembangunan ekonomi dan penguatan sektor informal.
“Medan adalah kota besar, tetapi kita tidak bisa menutup mata terhadap masalah sosial yang ada. Tugas kita adalah memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam proses pembangunan,” terang Hidayatullah dalam diskusi buku.
5. Bab 5: Penutup
Di bab terakhir, Hidayatullah menyampaikan harapannya untuk masa depan Medan. Ia menegaskan komitmennya untuk terus berjuang demi kesejahteraan masyarakat dengan landasan nilai-nilai religiusitas, keadilan, dan dedikasi terhadap kepentingan publik. Bab ini juga menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang ada.
Rezki Saputra Hasibuan, sebagai penulis, mengungkapkan bahwa proses penulisan buku ini melibatkan berbagai tahap riset mendalam untuk memastikan setiap bab mencerminkan gagasan dan visi Hidayatullah dengan akurat. Rezki berharap buku ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, dalam memahami kiprah seorang tokoh politik yang berkomitmen membangun kotanya.
“Buku ini tidak hanya mendokumentasikan perjalanan seorang Hidayatullah, tetapi juga merekam ide-ide besar yang diharapkan mampu memberikan solusi nyata bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Kota Medan,” ungkap Rezki dalam sesi tanya jawab.
Peluncuran buku ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi Hidayatullah dalam perjalanan menuju Pilkada Medan 2024, tetapi juga sebagai bentuk komunikasi pemikiran kepada masyarakat luas. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi publik mengenai visi, misi, dan program yang akan dibawa Hidayatullah dalam menghadapi tantangan kota terbesar di Sumatra Utara tersebut.
Acara yang berlangsung dengan hangat ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara Hidayatullah, penulis buku, dan para tamu undangan, yang mencakup tokoh masyarakat, akademisi, dan simpatisan politik dari berbagai kalangan. (*)