Pilihhiro.com – Hidayatullah, calon Wali Kota Medan, menjadi korban serangan digital melalui konten video deepfake yang beredar di salah satu akun TikTok. Video tersebut menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meniru wajah dan suara Hidayatullah, seolah-olah ia memberikan pernyataan terkait isu sensitif yang tengah viral. Narasi yang dibangun dalam video itu bertujuan menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Konten ini dinilai politis dan merupakan bagian dari strategi untuk menjatuhkan citra Hidayatullah dalam kontestasi Pilkada Medan 2024. Padahal, video tersebut dipastikan palsu, dan Hidayatullah tidak pernah memberikan pernyataan seperti yang terlihat dalam video tersebut.
Apa Itu Deepfake?
Deepfake adalah teknologi berbasis kecerdasan buatan yang memungkinkan pembuatan video palsu dengan meniru suara dan wajah seseorang secara realistis. Dalam banyak kasus, deepfake digunakan untuk menyebarkan disinformasi, terutama dalam konteks politik, di mana video atau gambar direkayasa untuk memberikan kesan bahwa seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.
Bahaya Deepfake
Deepfake memiliki dampak serius, terutama dalam ranah politik, sosial, dan keamanan. Beberapa bahaya utama dari deepfake antara lain:
1. Disinformasi dan Manipulasi Opini Publik
Video deepfake dapat digunakan untuk menciptakan narasi palsu yang menjatuhkan lawan politik, seperti yang terjadi pada Hidayatullah. Masyarakat yang tidak memahami teknologi ini bisa dengan mudah terpengaruh dan mempercayai konten palsu tersebut.
2. Perusakan Reputasi
Individu yang menjadi korban deepfake sering kali mengalami kerusakan reputasi yang sulit diperbaiki. Dalam dunia politik, serangan semacam ini dapat mempengaruhi elektabilitas seseorang secara signifikan.
3. Keamanan Digital
Deepfake bukan hanya masalah disinformasi, tetapi juga dapat digunakan dalam skenario kriminal seperti pemerasan atau penipuan.
Respon HIRO
Menanggapi video deepfake yang menyerangnya, Hidayatullah menegaskan bahwa ini adalah upaya untuk mendiskreditkannya di tengah kontestasi Pilkada Medan. Ia bersama tim hukumnya tengah menginvestigasi lebih lanjut untuk menindak akun yang menyebarkan konten tersebut.
“Saya ingin masyarakat tetap waspada terhadap teknologi seperti deepfake. Kami akan memastikan langkah-langkah hukum yang tegas terhadap oknum yang mencoba memanfaatkan teknologi ini untuk menyebarkan kebohongan dan memecah belah,” kata Hidayatullah.
Edukasi Masyarakat
Kampanye HIRO juga akan berfokus pada edukasi masyarakat terkait bahaya deepfake dan disinformasi. Masyarakat diajak untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama dari platform media sosial. Pemeriksaan fakta, keaslian sumber, serta pemahaman tentang teknologi seperti deepfake sangat penting agar masyarakat tidak mudah termakan hoaks dan propaganda negatif.
Dengan meningkatnya teknologi yang dapat memanipulasi kebenaran, masyarakat perlu lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tampak sensasional. HIRO berkomitmen untuk mendorong penggunaan teknologi yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain. (*)