Hidayatullah Bahas Solusi Perparkiran Medan Bersama Mantan Juru Parkir

Pilihhiro.com – Calon Wali Kota Medan, Hidayatullah, menggelar silaturahmi dengan para mantan juru parkir di Café Roemah Kayu, Jalan A.H Nasution, pada Selasa (10/10/2024). Acara ini menjadi wadah untuk mendiskusikan permasalahan dan harapan terkait sektor perparkiran di Kota Medan, yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi persoalan kemiskinan dan pengangguran.

Dalam sambutannya, Hidayatullah menyampaikan bahwa pencalonannya sebagai Wali Kota Medan didorong oleh keinginan untuk memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, bukan hanya segelintir orang. “Saya ditugaskan oleh partai sebagai calon Wali Kota Medan. Pastinya tugas ini harus bermanfaat bagi orang banyak, bukan hanya untuk sebagian kecil orang,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa Kota Medan merupakan kota yang kaya, namun kekayaan tersebut belum dirasakan oleh seluruh masyarakatnya. “Medan ini adalah kota kaya. Di Sumatera, Medan ini terkaya. Rata-rata pendapatan warga Medan mencapai Rp120 juta per tahun atau sekitar Rp10 juta per bulan. Tapi kenyataannya, kota yang kaya ini masih menyisakan sekitar 187 ribu warga yang hidup di bawah garis kemiskinan,” tambah Hidayatullah.

Menurutnya, peran pemerintah adalah untuk memastikan agar seluruh masyarakat, baik kaya maupun miskin, dapat hidup dengan aman dan nyaman. “Pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat menikmati hidupnya dengan rasa aman. Orang kaya pun belum merasa aman jika masih ada banyak orang miskin di sekitarnya,” tegasnya.

Hidayatullah juga menyebut bahwa sektor perparkiran bisa menjadi salah satu solusi untuk menekan angka pengangguran di Kota Medan. Namun, ia menekankan bahwa modernisasi, seperti e-parking, harus dipertimbangkan dengan matang. “Kita bisa modern seperti Malaysia atau Eropa, tapi penting melihat momentumnya. Jika modernisasi justru menambah pengangguran, maka itu perlu ditinjau kembali,” tuturnya.

Acara ini juga diisi dengan diskusi bersama para mantan juru parkir, di antaranya Ahmad, yang menjelaskan pentingnya memperbaiki sistem perparkiran Kota Medan. “Saat ini, sektor parkir dikuasai hanya oleh lima sampai enam orang saja. Banyak yang kehilangan mata pencarian, seperti di Pasar Ikan Lama yang sekarang tidak ada lagi space untuk parkir,” katanya.

Bahtera, mantan pengelola parkir yang telah beroperasi sejak tahun 1982, mengungkapkan bahwa sektor perparkiran dahulu menjadi penopang kehidupan bagi banyak keluarga. “Dulu, juru parkir bisa menghidupi keluarganya, menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi, bahkan membeli rumah. Dengan sistem yang ada sekarang, banyak yang kehilangan pekerjaan,” ujarnya.

Ia berharap, jika Hidayatullah terpilih sebagai Wali Kota Medan, sistem perparkiran dapat dikembalikan seperti sebelumnya, di mana juru parkir mendapat penghasilan yang layak. “Dulu, juru parkir tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga mengurangi angka kejahatan. Tidak ada begal, karena orang yang tidak punya pekerjaan bisa menjadi juru parkir,” tambah Bahtera.

Fuad, salah satu peserta diskusi, juga menyoroti bahwa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak seharusnya mengorbankan kesejahteraan masyarakat. “Untuk apa PAD besar jika masyarakat tidak bisa merasakannya?” ujarnya.

Di akhir acara, Hidayatullah menegaskan komitmennya untuk mendengar aspirasi masyarakat dan mencari solusi terbaik agar sektor perparkiran di Kota Medan bisa dikelola dengan baik, menyerap lebih banyak tenaga kerja, dan membantu menekan angka kemiskinan serta pengangguran di kota ini. (*)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*