Pilihiro.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengingatkan masyarakat, terutama generasi muda (Gen Z), agar tidak mudah terjebak tawaran pinjaman online (pinjol). Fenomena konsumsi berlebihan dengan tren “You Only Live Once” (YOLO) dan “Fear of Missing Out” (FOMO) membuat banyak anak muda menghadapi risiko utang berlebihan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi Gen Z. “Gen Z mendominasi populasi Indonesia, tetapi tren konsumsi yang tidak bijak menempatkan mereka pada risiko over-indebtedness,” ujarnya, Sabtu (5/10).
Banyak dari generasi ini yang tergiur mengambil pinjaman untuk tujuan konsumtif, mulai dari belanja, liburan, hingga menonton konser. OJK mencatat, sebagian besar pinjaman justru non-produktif, meningkatkan kekhawatiran akan utang yang menumpuk tanpa penghasilan yang cukup.
Sejalan dengan hal ini, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Hidayatullah-Yasyir Ridho (HIRO), menggagas program “Satu Kelurahan Satu Konten Kreator” dan “Satu Keluarga Satu Sarjana.” Program ini bertujuan memberdayakan anak muda melalui kreativitas digital dan pendidikan tinggi.
“Gen Z harus diberi peluang untuk mengembangkan kreativitasnya. Melalui program satu kelurahan satu konten kreator, kami ingin memberikan sarana agar mereka bisa menghasilkan karya digital yang produktif. Di sisi lain, program satu keluarga satu sarjana menekankan pentingnya pendidikan formal yang dapat membuka akses ekonomi lebih luas,” ungkap Hidayatullah.
Program-program ini tidak hanya membantu mencegah Gen Z terjebak utang berlebihan, tetapi juga mendukung pencapaian ekonomi inklusif di kota Medan. Menurut Yasyir Ridho, “Dengan menggabungkan literasi keuangan, kreativitas, dan pendidikan, kita bisa menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan ekonomi digital tanpa terjerumus dalam utang yang tidak terkendali.”
Dalam konteks ini, kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan, seperti OJK, sangat penting untuk memastikan bahwa anak muda mendapat edukasi yang memadai tentang risiko utang dan bagaimana memanfaatkan teknologi secara bijak.
HIRO berharap, melalui inisiatif mereka, generasi muda di Medan dapat lebih produktif dan berdaya, menghindari jerat utang yang tidak perlu, serta memperkuat ekonomi keluarga. (*)