Deflasi Beruntun di Sumut Jadi Sorotan, HIRO Tekankan Pemulihan Ekonomi Kota Medan

Pilihhiro.com – Sumatera Utara (Sumut) mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut sejak Juni hingga September 2024. Terbaru, pada bulan September, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,21%, menjadikan ini deflasi kelima sepanjang tahun. Kondisi ini menjadi peringatan bagi daya beli masyarakat yang terus melemah, terutama di Kota Medan sebagai pusat perekonomian Sumut. Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menyebut penurunan ini berpotensi memperburuk kondisi ekonomi jika tidak segera diatasi.

Gunawan menjelaskan bahwa penurunan daya beli masyarakat terlihat dari penurunan konsumsi bahan pangan pokok, seperti daging ayam dan ikan. “Pada bulan September, konsumsi daging ayam turun hingga 13%, meskipun ada perhelatan besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) yang biasanya mendongkrak konsumsi masyarakat,” ujarnya. Penurunan ini, kata Gunawan, menjadi indikasi bahwa masyarakat Medan sedang berada dalam tekanan ekonomi yang signifikan.

Menanggapi situasi tersebut, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Hidayatullah dan Yasyir Ridho Loebis (HIRO), menyatakan bahwa langkah pemulihan ekonomi Kota Medan harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Menurut Hidayatullah, deflasi yang terjadi beruntun di Sumut, termasuk di Medan, merupakan cerminan krisis daya beli yang mengharuskan intervensi segera.

“Kondisi ini harus ditangani dengan serius. Deflasi memang terlihat sebagai penurunan harga, tetapi yang sebenarnya terjadi adalah lemahnya permintaan dan daya beli masyarakat. Jika terpilih, kami akan mendorong kebijakan yang fokus pada pemulihan ekonomi, seperti memperkuat sektor UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil,” tegas Hidayatullah saat ditemui di Medan.

Sementara itu, Yasyir Ridho Loebis menyoroti pentingnya mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk berbelanja dan berinvestasi. Salah satu solusinya, kata Yasyir, adalah dengan memperkuat program-program berbasis ekonomi kerakyatan dan melakukan reformasi layanan publik yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga.

“Kami melihat banyak pedagang di pasar-pasar tradisional yang mengalami penurunan penjualan karena daya beli rendah. Program ‘Satu Kelurahan Satu Kreator Konten’ dan ‘Satu Keluarga Satu Sarjana’ yang kami gagas juga ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing warga agar mereka bisa lebih produktif,” ungkap Yasyir.

Selain itu, pasangan HIRO juga menyoroti pentingnya mendorong investasi di sektor infrastruktur dan pariwisata kota Medan untuk memperbaiki rantai distribusi dan mendorong konsumsi lokal. Mereka berjanji untuk mengoptimalkan potensi lokal guna mengatasi penurunan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

“Ekonomi Medan adalah fondasi dari ekonomi Sumut, dan kami berkomitmen untuk memastikan pemulihan daya beli masyarakat Medan sebagai prioritas utama. Kami yakin, dengan kebijakan yang tepat dan berorientasi pada rakyat, kita dapat mengatasi deflasi ini dan memulihkan ekonomi secara berkelanjutan,” tutup Hidayatullah.

Dengan pandangan optimis dari pasangan HIRO, masyarakat Medan diharapkan dapat segera melihat perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi mereka di tengah deflasi yang terus menghantui Sumatera Utara. (*)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*