Pilihhiro.com – Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 3, Yasyir Ridho Loebis, kembali menekankan pentingnya pendidikan dalam rangkaian kampanye HIRO (Hidayatullah – Yasyir Ridho Loebis) untuk Kota Medan.
Dalam acara kampanye terbaru, Yasyir mengungkapkan komitmen pasangan HIRO dalam mewujudkan program “Satu Keluarga Satu Sarjana,” yang ditujukan untuk memberi kesempatan pendidikan tinggi bagi setiap keluarga di Medan.
Menurut Yasyir, program ini menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah rendahnya tingkat pendidikan di Medan, terutama bagi keluarga yang selama ini terbatas oleh kondisi ekonomi.
Dengan adanya bantuan dari pemerintah kota untuk mendukung pendidikan anak-anak dari berbagai kalangan, HIRO berharap seluruh keluarga di Medan dapat memiliki harapan dan kesempatan yang setara.
“Saya pikir program ini adalah sebuah langkah strategis yang bisa membuka jalan bagi setiap keluarga untuk mengejar pendidikan tinggi, sehingga nantinya dapat membantu mereka mencapai taraf hidup yang lebih baik,” ujar Yasyir.
Program ini juga diharapkan bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan sumber daya manusia di Kota Medan, serta membentuk masyarakat yang lebih berdaya saing dalam dunia kerja.
Yasyir menyebut bahwa upaya untuk mendorong “Satu Keluarga Satu Sarjana” akan diselaraskan dengan perencanaan anggaran pemerintah kota sehingga mampu menjangkau keluarga-keluarga yang paling membutuhkan.
Dengan program pendidikan ini, HIRO juga berkomitmen untuk membangun Medan yang lebih mandiri dan berkualitas, memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat memiliki akses terhadap pendidikan dan kesempatan yang setara untuk meraih kesuksesan.
“Jika setiap keluarga di Medan bisa menyekolahkan anaknya hingga jenjang sarjana, saya yakin kita akan melihat perubahan besar di kota ini. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan menguntungkan kita semua,” tutupnya.
Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” ini disambut baik oleh masyarakat Medan yang hadir, yang menilai inisiatif HIRO sebagai langkah konkret untuk mengatasi masalah ketimpangan pendidikan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. (*)