Pilihhiro.com – Debat kedua Pilkada Medan 2024 yang digelar di Hitek Grand Mercure pada Sabtu (16/11/2024) menghadirkan diskusi mendalam tentang isu keamanan, khususnya permasalahan begal yang kerap menghantui warga Kota Medan.
Dalam sesi debat yang diikuti tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, H. Hidayatullah dan Yasyir Ridho Loebis (HIRO) menjadi sorotan utama dengan gagasan mereka yang fokus pada pendidikan sebagai solusi jangka panjang.
Hidayatullah, calon wali kota nomor urut 3, mengawali pemaparannya dengan menyoroti pentingnya mengatasi akar masalah kriminalitas, yaitu kemiskinan dan kurangnya akses pendidikan.
Menurutnya, kriminalitas seperti begal tidak dapat diselesaikan hanya dengan pendekatan keamanan, melainkan membutuhkan transformasi sosial yang lebih mendasar.
“Jika kita hanya fokus memberikan makan, pertanyaannya sampai kapan? APBD kita tidak akan sanggup. Yang harus dilakukan adalah membangun kualitas mereka melalui pendidikan. Dengan pendidikan, kita menciptakan manusia yang lebih berdaya dan mandiri,” ujar Hidayatullah tegas.
Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” yang diusung pasangan HIRO menjadi salah satu solusi konkret untuk menciptakan akses pendidikan yang merata.
Program ini bertujuan agar setiap keluarga di Medan memiliki setidaknya satu anggota yang mampu menempuh pendidikan tinggi, sehingga dapat memperbaiki taraf hidup dan memutus rantai kemiskinan.
Di sisi lain, pasangan calon lainnya juga menyampaikan pandangan mereka. Ridha Dharmajaya, calon wali kota nomor urut 2, menekankan pentingnya memastikan kebutuhan dasar, seperti makanan, terpenuhi terlebih dahulu untuk mencegah tindakan kriminal.
Sementara itu, Rico Waas, calon wali kota nomor urut 1, menawarkan solusi berbasis teknologi dengan pemasangan 10.000 CCTV di daerah rawan untuk meningkatkan pengawasan.
Namun, gagasan Hidayatullah yang memadukan pendekatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat menjadi pembeda dalam debat ini.
“Kami percaya, dengan pendidikan yang baik, potensi warga Medan akan bangkit. Mereka tidak hanya sekadar bertahan hidup, tetapi mampu berkontribusi bagi kemajuan kota ini,” tambah Hidayatullah.
Pasangan HIRO juga menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang aman melalui sinergi antara teknologi dan pemberdayaan masyarakat.
Mereka mengusulkan pengembangan aplikasi keamanan berbasis komunitas yang akan mempercepat respon terhadap laporan kriminalitas, termasuk aksi begal.
Debat ini memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai visi dan strategi masing-masing paslon dalam mengatasi permasalahan begal.
Gagasan Hidayatullah yang menekankan pendidikan sebagai solusi jangka panjang dinilai relevan dan memberikan harapan baru bagi warga Kota Medan.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan berorientasi pada pemberdayaan, pasangan HIRO semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai kandidat yang memiliki visi untuk menciptakan Medan yang aman, maju, dan berdaya. (*)